GenPI.co - Pengamat politik Rocky Gerung menanggapi perihal keinginan warganet yang ingin dirinya dipenjara karena sudah menghina Presiden Joko Widodo (Jokowi) lewat akun Twitter.
Rocky mengaku bahwa dirinya tidak memiliki akun Twitter. Oleh karena itu, akun yang mengatasnamakan dirinya itu adalah palsu.
“Seolah-olah saya memiliki akun itu. Saya awalnya oke saja, walaupun pakai nama saya,” ujarnya dalam video di kanal YouTube Rocky Gerung Official, Minggu (22/8).
Akademisi itu pun mengatakan bahwa akunnya sudah lama diambil alih pihak lain.
“Akun saya sudah dirampok geng Budiman Sudjatmiko dan Ade Armando sebelum Pilpres 2019,” katanya.
Rocky pun menduga bahwa cuitan kontroversial dari akun Twitter yang mengatasnamakan dirinya itu disengaja.
“Saya curiga geng mereka yang buat akun palsu saya supaya saya ditangkap polisi,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Rocky menilai bahwa ada pihak yang ingin terus melakukan provokasi dengan tujuan memecah belah masyarakat.
Pasalnya, filsuf itu tak pernah memakai kata “biadab” untuk mengkritik pemerintah.
“Saya selalu pakai kata ‘dungu’ dan saya terangkan bahwa kebijakannya yang dungu, bukan orangnya,” tuturnya.
Rocky pun memaparkan bahwa publik sudah paham dirinya memang selalu memakai istilah “dungu”.
“Jadi, kalau tiba-tiba saya pakai kata ‘biadab’, pasti kerjaannya Budiman dan Ade Cs,” paparnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News