GenPI.co - Emha Ainun Nadjib alias Cak Nun tiba-tiba menggebrak meja. Dia marah saat Prabowo Subianto disebut penculik.
Pengalaman menarik Cak Nun bareng Prabowo ini terjadi di masa awal reformasi.
Saat itu Cak Nun mengaku memasang badan. Prabowo Subianto dibelanya habis-habisan.
Di masa itu, kata Cak Nun, orang-orang tidak ada yang mau mendekati Prabowo.
Bahkan tidak ada orang yang mau mobilnya dinaiki Prabowo di zaman reformasi.
Tidak hanya itu. Cak Nun mengaku sampai bertengkar dengan Amien Rais gara-gara membawa Prabowo ke rumahnya di Yogyakarta.
Menurut Cak Nun, Amien Rais menelepon memarahinya karena membawa Prabowo ke rumahnya. Namun Cak Nun tidak memperdulikan omelan Amien Rais.
"Itu demi Prabowo," kata Cak Nun. Diketahui, Prabowo Subianto di tahun 1998 dituding sebagai orang yang menculik para aktivis mahasiswa.
Prabowo disebut memerintahkan tim Mawar dari Kopassus untuk menculik para aktivis mahasiswa.
Sejumlah aktivis diculik. Ada yang dikembalikan atau dilepas. Ada juga yang hingga kini tidak diketahui di mana keberadaannya.
Sejak itu Prabowo lekat dengan kata penculikan. Cak Nun mengaku menjadi orang yang membela Prabowo di saat diterpa kasus penculikan aktivis.
"Dulu ketika dia dibilang penculik, yang pasang badan siapa? Siapa dulu yang bawa Prabowo kemana-mana ketika dia dituduh penculik-penculik dan semua orang buang muka dari dia?" kata Cak Nun.
Kisah ini diceritakan Cak Nun di YouTube As-Salafiyyun. Cak Nun mengatakan, dirinya lah yang membawa Prabowo Subianto keliling mengikuti pengajiannya di berbagai daerah.
"Saya bawa dia ke Padhang Bulan. Saya bawa dia ke Yogya. Saya bawa dia ke depan massa 30 ribu orang," ujar Cak Nun.
Ketika itu ada beberapa orang yang meneriaki Prabowo penculik-penculik.
Cak Nun tak terima. Dia sampai menggebrak meja yang ada di hadapannya.
"Tak gebrak meja. Siapa yang yakin Prabowo penculik? Nggak ada yang ngacung. Saya tahu mereka tak punya bukti. Cuma isu," tuturnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News