GenPI.co - Politikus PDI Perjuangan (PDIP) Masinton Pasaribu mengatakan pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama ketua umum (ketum) dan sekretaris jenderal (sekjen) parpol membicarakan masalah kebangsaan.
“Karena bagi Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri berpegang pada prinsip salus populis suprema lex yang berarti keselamatan warga adalah forum tertinggi, begitu juga Jokowi,” ujar Masinton dalam diskusi daring, Sabtu (28/8/2021).
Masinton juga menilai dengan mengajak PAN justru menegaskan bahwa itu merupakan kultur politik di Indonesia, yakni politik gotong royong, bukan semata-semata sekedar dimaknai koalisi dalam government (pemerintah) atau parlemen.
“Itu dimaknai sebagai suatu semangat dan spirit gotong royong dalam situasi pandemi,” katanya.
Masinton berharap dengan masuknya PAN bisa menjadi energi positif dalam membangun semangat kultur politik gotong royong tadi, yang selama ini menjadi tradisi khas di Indonesia.
“Meskipun Partai Gerindra dan PAN tidak mendukung dalam koalisi pilpres saat itu. Kita membangun keadaban politik, tradisi politik dan kultur politik, dengan budaya gotong royong tadi,” jelas dia.
Anggota Komisi XI itu menambahkan kemungkinan Presiden Jokowi akan melakukan konsolidasi dengan parpol di luar pemerintah dan juga berbagai elemen masyarakat.
Hal itu dinilai dalam rangka menghimpun seluruh energi bangsa dalam mengatasi dan menanggulangi persoalan pandemi yang tidak tahu sampai kapan akan berakhir.
“Sehingga bangsa ini siap menghadapi situasi krisis baik itu dalam aspek kesehatan dan ekses pandemi ini adalah persoalan ekonomi. Kebersamaan dan kesepahaman bersama ini penting sehingga frekuensi seluruh elemen bangsa ini sama dalam menghadapi pandemi,” imbuhnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News