GenPI.co - Loyalis Prabowo Subianto Ferry Juliantono mengisyaratkan tak percaya 100 persen kepada PDIP.
Waketum DPP Gerindra ini mengatakan, pertemuan partainya dengan PDIP memang menunjukkan kedua partai masih punya banyak kesamaan meski pernah berbeda dalam kontestasi politik.
Namun, menurutnya kemesraan itu harus pula dibarengi dengan kewaspadaan.
Menanggapi hal itu, Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando EMaS mengatakan, sinyal tak percaya 100 persen ini memang wajar.
"Sepertinya masih banyak kader Gerindra yang menginginkan Prabowo maju lagi pada 2024," kata Fernando kepada GenPI.co, Senin (30/8).
Meskipun demikian, Megawati Soekarnoputri selaku ketum PDIP tentunya tak bisa begitu saja merekomendasikan hal tersebut.
Sebab, Megawati punya banyak sumber yang bisa menjadi dasar acuannya dalam membuat keputusan politik.
Fernando mengatakan, kewaspadaan itu juga wajar terjadi mengingat ada luka lama dari Gerindra.
"Kalau mengingat kembali pada 2014, Megawati mengusung Jokowi dan bukan Prabowo, tentu itu keputusan yang tepat," katanya.
Sebab, kalau Jokowi tidak diusung PDIP, sangat mungkin mantan wali kota Solo itu akan dicalonkan partai lain.
"Kemudian Jokowi akan berhadapan dengan Prabowo, yang mana diusung oleh PDIP misalnya, dan hasilnya tetap dimenangkan Jokowi," katanya.
Fernando mengatakan, Gerindra kembali harus menyadari bahwa partai politik itu dibentuk untuk merebut kekuasaan yang tentunya harus memenangkan kontestasi.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News