GenPI.co - Anggota DPRD Jakarta fraksi PDIP dan PSI kembali menuai sorotan usai mengajukan hak interpelasi kepada Gubernur Anies Baswedan terkait Formula E.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah lantas angkat suara terkait polemik tersebut.
Menurutnya, kedua partai ditengarai menjalin koalisi untuk mendapat perhatian dari publik.
"Kalau hanya PDIP-PSI (yang mengajukan interpelasi, red), ini jelas politis untuk popularitas," ucap Dedi Kurnia kepada GenPI.co, Rabu (1/9).
Dedi menjelaskan pengajuan hak interpelasi terlihat jelas tergesa-gesa dari PDIP dan PSI.
Daripada mengajukan interpelasi, kata dia, PSI dan PDIP lebih baik bekerja lebih baik menjadi pengawas.
"Interpelasi sangat politis dari kedua partai. Jadi, lebih terlihat sebagai upaya menekan Gubernur Anies," jelasnya.
Sebelumnya, tujuh fraksi DPRD Jakarta menegaskan menolak interpelasi dari PSI dan PDIP.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pun turun tangan dengan mengundang langsung jamuan makan malam kepada tujuh fraksi tersebut.
Dalam pertemuan itu, Anies Baswedan dan tujuh fraksi akan menolak hak interpelasi dari PDIP dan PSI.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News