Tes Keperawanan TNI Meruncing, Pengamat Beber Hal Mencengangkan

03 September 2021 20:20

GenPI.co - Pengamat Militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi menyoroti polemik tes keperawanan di TNI.

Menurutnya, TNI selama ini sudah menerapkan prosedur pemeriksaan genital kesehatan bagi para calon prajurit.

Prosedur ini lantas menuai polemik yang terkait dengan isu keperawanan sebagai syarat bergabung dalam Korps Wanita TNI.

BACA JUGA:  TNI AL Buka Suara Soal Deklarasi Laksamana Yudo Jadi Panglima TNI

"Polemik itu sebenarnya lebih diakibatkan minimnya penjelasan menyangkut persoalan prosedur pemeriksaan kesehatan dalam seleksi personel," ucap Khairul kepada GenPI.co, Jumat (3/9).

Khairul mengatakan sejumlah kalangan termasuk pegiat hak asasi manusia menilai hal itu tidak relevan dan diskriminatif.

BACA JUGA:  Prajurit TNI Gugur di Distrik Afiat, Puan Bereaksi Keras

Menurutnya, TNI tampak ingin menerapkan standar kesehatan dan perilaku yang tinggi bagi personelnya.

Pemeriksaan kesehatan genital, kata dia, sebenarnya berlaku untuk pria dan wanita.

"Hal ini untuk mendapatkan informasi lebih memadai terkait kondisi kesehatan dan perilaku bagi yang bersangkutan. Semisal mengidap penyakit menular seksual, penyakit genital, atau tidak," jelasnya.

Khairul lantas mengaku sepakat jika status keperawanan dihapuskan dari persyaratan lolos seleksi.

Akan tetapi, dia tidak setuju bila pemeriksan kesehatan genital dihapuskan sepenuhnya.

"Status itu belum tentu relevan dengan kondisi kesehatan si calon dan cenderung diskriminatif," imbuhnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Landy Primasiwi Reporter: Puji Langgeng

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co