GenPI.co - Direktur Lingkar Madani Indonesia (Lima Indonesia) Ray Rangkuti mengamini kritikan mantan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah yang menyebut partai oposisi plonga-plongo.
Oleh sebab itu, dirinya menyarankan PKS dan Partai Demokrat untuk belajar dari partai PSI yang berhasil menyudutkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Partai baru dengan kursi sedang saja bisa membuat gebrakan," ujar Ray Rangkuti kepada GenPI.co, Jumat (3/8).
Bahkan, Ray mengatakan bahwa PSI mampu membuat Anies Baswedan terpaksa mengumpulkan partai-partai pendukungnya di DPRD guna menghadapi rencana interplasi dari anggota fraksi PSI dan PDIP.
Dirinya lantas menilai PSI yang menjadi pendukung Jokowi seperti oposisi jempolan.
"Punya ide melakukan gebrakan politik dan kemampuan menggalang dukungan atasnya. Bukan oposisi kelas bingung," katanya.
Dirinya lantas menyarankan PKS dan Demokrat untuk belajar ke PSI tentang bagaimana peran oposisi sebaiknya dilakukan.
"Alih-alih beda, yang ada nanti ikut ritme partai yang berkuasa. Ini memang oposisi kelas bingung," tuturnya.
Dirinya lantas menduga hal ini juga yang menjadi alasan akhirnya PAN masuk koalisi pemerintahan.
"Di luar pemerintahan juga tidak ada dinamika, tidak kompak, tidak kerja sama alias sendiri-sendiri," tandasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News