GenPI.co - Pengamat politik Ujang Komarudin memberikan kritik keras terkait dana pemilu yang jumlahnya mencapai Rp150 triliun. Menurutnya, angka tersebut dinilai sangat fanstastis.
“Waw juga ya, dari pemilu ke pemilu sangat luar biasa naiknya,” ucap Ujang kepada GenPI.co, Minggu (19/9).
Kucuran dana sebsar itu kata Ujang harus bisa dipertanggungjawabkan pemakaianya dan tidak disalahgunakan.
“Jangan sampai dana Pemilu itu untuk bancakan, jangan sampai dikorupsi,” bebernya.
Dosen Universitas Al Azhar tersebut pun menyinggung pejabat negara yang sering melakukan tidak korupsi.
“Penyakit kita ini, pejabatnya sering korupsi, ini sebenarnya yang harus diberantas,” kata Ujang.
“Jadi memang kalau ada momen-momen tertentu, ya, kita khawtirkan terjadi korupsi itu,” imbuhnya.
Ujang juga menyingung sejumlah kasus korupsi yang sering dilakukan para pejabat.
“Sebab, pejabat kita tidak tahan dengan godaan uang itu, ya, kalau anggarannya besar dan tidak bisa dipertanggungjawabkan rentan terhadap korupsi,” paparnya.
Dia juga mengatakan sebagainya pemerintah tidak terlalu boros dalam memberikan anggaran untuk keperluan yang tidak perlu.
“Kalau menurut saya diminimalisir, lah, karena keuangan negara saat ini sedang jebol, jadi tidak perlu melakukan pemborosan,” katanya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News