Pendeta Saifuddin Minta Polri Seret Napoleon ke Nusakambangan

24 September 2021 12:55

GenPI.co - Pendeta Saifuddin Ibrahim buka suara terkait langkah Bareskrim Polri menempatkan Irjen Napoleon Bonaparte ke ruangan sel isolasi. 

Diketahui, Irjen Napoleon Bonaparte diisolasi setelah diperiksa sebagai terlapor dalam kasus dugaan penganiayaan terhadap Muhammad Kece.

Dia menilai justru penempatan eks Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri itu ke ruangan sel isolasi sangat tidak tepat. 

BACA JUGA:  Gencar Bela Muhammad Kace, Ternyata Pendeta Saifuddin..

Menurutnya, langkah tepat menyeret Irjen Napoleon ke Nusakambangan, Jawa Tengah.

Pria yang mengaku kerabat Muhammad Kece itu mengaku sangat senang bila Napoleon dipindahkan ke Nusakambangan.

BACA JUGA:  Eks Panglima Laskar FPI Diduga Bantu Irjen Napoleon Hajar M Kece

"Kalau bisa bawa ke Nusakambangan," ujar Saifuddin dalam keterangannya, Jumat (24/9/2021). 

Dia menambahkan, sikap pria berusia 55 tahun itu bukanlah sosok jenderal yang patut dicontoh. 

BACA JUGA:  Muhammad Kace Bikin 18 Orang Diperiksa, Napoleon diisolasi

Tidak hanya itu, bahkan Irjen Napoleon juga dianggap bisa memecah NKRI.

"Itu bukan jenderal, model begitu. Itu bukan orang yang cinta NKRI," tegas Saifuddin.

Lebih lanjut, dia menyebut aksi jenderal polisi bintang dua itu sudah merusak tatanan Polri.

"Dia sudah merusak kepolisian. Kopral saja enggak melakukan kelakuan begitu. Salam sadar, sampaikan," tutur Pendeta Saifuddin Ibrahim.

Sebagai informasi tambahan, dugaan penganiayaan bermula saat Irjen Napoleon Bonaparte bersama tiga tahanan lain masuk ke kamar sel Muhammad Kece sekitar pukul 00.30 WIB pada 26 Agustus 2021 lalu.

Kemudian, Napoleon menyuruh salah satu tahanan mengambil kantong plastik putih yang berisi kotoran manusia di kamar selnya.

Muhammad Kece lalu dilumuri tinja itu dan Napoleon memukul Kece.

Penganiayaan terjadi sekitar satu jam hingga pukul 01.30 WIB.

Setelah selesai, Napoleon dan tiga tahanan kembali ke sel.

Penganiayaan diduga lantaran Napoleon tak terima Muhammad Kece menghina Islam.

Diketahui, Muhammad Kece kini telah melaporkan Irjen Napoleon Bonaparte ke Bareskrim Polri atas tindakan penganiayaan.

Laporan tersebut tertuang dalam LP Nomor 0510/VIII/2021/Bareskrim.Polri tanggal 26 Agustus 2021 dengan atas nama pelapor Muhammad Kosman atau Muhammad Kece.(mcr3/jpnn)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co