GenPI.co - Ketua Yayasan Keadilan Masyarakat Ferdinand Hutahaean mengomentari langkah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta izin kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) merekrut Novel Baswedan Cs sebagai ASN Polri.
Menurut Ferdinand, langkah Kapolri tersebut merupakan sebuah solusi yang bijak.
Terlebih lagi, Presiden Jokowi juga telah mengizinkan Kapolri merekrut 56 pegawai KPK yang tak lulus TWK menjadi ASN di Korps Bhayangkara.
"Saya menghormati dan mengapresiasi langkah bijak Kapolri tersebut karena ini merupakan langkah solusi bagi pegawai yang tidak lulus TWK di KPK," kata Ferdinand dikutip dari JPNN.com, Rabu (29/9).
Lebih lanjut, Ferdinand menyebut bahwa tawaran Kapolri Sigit akan menjadi ujian bagi jiwa nasionalisme Novel Baswedan dkk.
Menurutnya, jika memang ingin mengabdi pada negara di bidang pemberantasan korupsi, maka Novel cs seharusnya menerima tawaran tersebut.
"Atau mereka sesungguhnya hanya ingin menguasai KPK demi kepentingan tertentu apalagi demi kepentingan politik," ucap mantan politikus Partai Demokrat itu.
Ferdinand juga mengatakan bahwa Novel Baswedan Cs seharusnya siap ditugaskan dan ditempatkan di mana saja.
"Tidak boleh pilih-pilih harus ditempatkan di tempat tertentu," ucap Ferdinand.
Maka dari itu, keputusan tersebut akan membuktikan siapa Novel Baswedan dkk sesungguhnya.
"Nah, kita tunggu saja apakah mereka akan menerima atau menolak. Kalau menolak, selesai sudah mereka, publik akan mendapatkan kesimpulan terhadap siapa mereka," tandas Ferdinand Hutahaean. (fat/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News