GenPI.co - Tokoh Ulama Betawi KH Muh Syakrim menjadi saksi pembantaian yang dilakukan Partai Komunis Indonesia (PKI) di Lubang Buaya, Jakarta Timur.
Waktu kejadian itu, KH Muh Syakrim mengaku sempat diculik PKI, tetapi berhasil lolos.
"Tahun 1965 itu, saya sudah di bawa ke tempat eksekusi. Saya melihat siksaan PKI hingga jenazah banyak orang di masukkan ke sumur tua," ucap KH Muh Syakrim di kediamannya di Lubang Buaya, Jakarta Timur, Kamis (30/9) malam.
KH Muh Syakrim menjelaskan lokasi eksekusi merupakan salah satu wilayah saudaranya.
Ketika menyaksikan pembantaian itu, dia sempat ditodong senjata api oleh Pemuda Rakyat. Anggota itu merupakan salah satu sayap dari pemuda PKI.
"Ada pistol mengarah kepada saya. Namun, alhamdulillah karena bantuan dari Allah, dan amalan lainnya, saya berhasil lolos," jelasnya.
KH Muh Syakrim mengatakan setelah kejadian itu, dia enggan untuk kembali datang ke lokasi tersebut.
Sebab, dia merasa cukup terguncang setelah melihat jenazah yang masuk ke lubang sumur.
"Saya cukup lama, sekitar tiga bulan tidak ke sini. Jadi, itu pembunuhan yang terjadi tidak manusiawi," imbuhnya.
Sebagaimana diketahui, Tragedi G30S PKI yang berlangsung tanggal 30 September 1965, merupakan sejarah kelam bangsa Indonesia.
Kendati hanya terjadi semalam, terjadi banyak peristiwa mengerikan saat kudeta tersebut. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News