GenPI.co - Wakil Sekretaris Jenderal Persaudaraan Alumni 212 Novel Bamukmin mengatakan, ada kemiripan antara tahun 1965 dengan 2021.
Novel mengatakan, pada 1965 ketika itu Partai Masyumi dan HMI dibubarkan oleh pemerintah.
"Sekarang, FPI dan HTI dibubarkan," kata Novel Bamukmin kepada GenPI.co, Jumat (1/10/2021).
Pentolan 212 ini menyebut, pada 1965 juga terjadi tragedi besar seperti tahun ini.
Jika dulu ada pembunuhan enam jenderal oleh PKI, sekarang enam laskar FPI juga terbunuh.
Novel menjelaskan kemiripan tragedi-tragedi lainnya.
Misalnya, dahulu ulama Buya Hamka dipenjara dan hartanya disita.
Sementara itu, sekarang Imam Besar Habib Rizieq dkk dipenjara dan rekeningnya dibekukan.
"Apakah ini suatu kebetulan?" katanya.
Novel lantas terus mengingatkan kepada publik soal bahaya komunisme.
Sebab, menurutnya komunis di Indonesia masih nyata meski mereka belum terwujud secara terbuka.
Novel pun menyoroti sejumlah pihak yang diduga berniat mengganti Pancasila dengan memenggal sila pertama yang terus diupayakan sampai sekarang.
Dia mengingatkan untuk selalu menjaga keutuhan Pancasila di Indonesia. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News