GenPI.co - Wakil Ketua DPR RI, Lodewijk Freidrich Paulus menyoroti pernyataan eks Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo yang menuding TNI telah disusupi PKI.
Hal itu menyusul hilangnya tiga patung dalam diorama peristiwa G30S/PKI di Museum Darma Bhakti Kostrad.
Sekjen Partai Golkar itu menilai tudingan itu tidak bisa dialamatkan hanya karena hilangnya tiga patung dalam diorama peristiwa G30S/PKI di Museum Darma Bhakti Kostrad, sehingga perlu ada kajian mendalam sebelum menuding TNI disusupi PKI.
"Apakah karena patung dipindahkan itu sebagai indikator? Mari dikaji secara akademis," tegas Lodewidjk di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (30/9/2021).
Eks Danjen Kopassus itu bahkan sangat tidak percaya dengan tudingan yang dilontarkan Gatot Nurmantyo tersebut.
Lantaran, TNI memiliki sistem yang kuat mencegah penetrasi ideologi seperti komunis, dan dari sisi rekrutmen sudah ada tes ideologi bagi calon prajurit.
"Jadi, sistem sudah ada bagi TNI untuk mendeteksi dari awal proses rekrutmen," ungkap dia.
Lebih lanjut, Lodewijk mengingatkan semua pihak untuk tidak membuat gaduh konstelasi politik, mengingat Indonesia saat ini tengah fokus terhadap kasus Covid-19.
"Kondisi bangsa yang sekarang sedang fokus pada bagaimana menanggulangi penyebaran Covid-19 dan mengejar pertumbuhan ekonomi," tuturnya.
Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo sempat menuding TNI telah disusupi PKI menyusul hilangnya tiga patung dalam diorama peristiwa G30S/PKI di Museum Darma Bhakti Kostrad.
Tetapi, Pangkostrad Letjen Dudung membantah terkait hal tersebut, karena memang tiga patung yang disoroti Gatot Nurmantyo tidak dihilangkan secara sengaja oleh TNI.
Faktanya justru penggagas tiga patung itu, yakni Letjen TNI (Purn) AY Nasution yang mengambilnya atas dasar keyakinan agama.
Dudung lantas menyebut tudingan TNI disusupi PKI sebagai pernyataan keji.
Gatot Nurmantyo turut disarankan seharusnya agar bisa tabayun sebelum mengeluarkan pernyataan.(ast/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News