GenPI.co - Panglima Komando Cadangan Strategi Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjen TNI Dudung Abdurachman melakukan serangan balik terhadap orang-orang yang gencar memprovokasi terkait Partai Komunis Indonesia (PKI).
Hal tersebut diungkapkan Letjen Dudung dalam sebuah acara diskusi secara virtual, Kamis, (30/9).
"Ini yang perlu disampaikan kepada seluruh masyarakat. Jangan karena ada kepentingan politik, kepentingan pribadi, karena frustrasi dan sebagainya, akhirnya menggunakan medsos untuk memprovokasi," jelas Letjen Dudung.
Menurut Pangkostrad, justru orang-orang yang memprovokasi itulah menyerupai gaya PKI zaman dulu.
Efek yang ditimbulkan akibat provokasi itu, kata Letjen Dudung yakni terjadinya saling curiga dan saling menyalahkan.
"Apa pun yang kita lakukan seakan akan tidak akan benar," ungkapnya.
Dalam diskusi tersebut, Letjen Dudung mengatakan, TNI sebagai benteng pertahanan negara sangat solid menghadapi beragam ancaman ideologi.
Dari ekstrem kiri maupun ekstrem kanan yang berupaya mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa.
Sebelumnya, Gatot Nurmantyo mengeluarkan peringatan bahwa TNI telah disusupi ideologi komunis.
Hal itu diindikasikan dari hilangnya catatan paling kelam dalam sejarah Indonesia, yakni G30S PKI.
Bahkan, Gatot Nurmnatyo menguatkan kecurigaannya dengan bukti hilangnya patung Jenderal TNI AH Nasution (Menko KSAB), Mayjen TNI Soeharto (Panglima Kostrad), dan Kolonel Inf Sarwo Edhie Wibowo (Komandan RPKAD) dari Museum Kostrad.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News