Novel Baswedan Blak-blakan: Koruptor Makin Aman dan Jaya

05 Oktober 2021 09:45

GenPI.co - Novel Baswedan Blak-blakan: Koruptor Makin Aman dan Jaya

Mantan Penyidik senior KPK Novel Baswedan blak-blakan merespons pernyataan eks Juru bicara KPK Febri Diansyah.

Hal tersebut diungkapkan Novel Baswedan melalui cuitan di akun media sosial Twitter miliknya @nazaqistsha.

BACA JUGA:  Dokter Boyke Bongkar Gaya Ini, Bikin Wanita Menikmati Surga Dunia

Novel Baswedan mengungkapkan bahwa isu radikal adalah framing para koruptor agar aman untuk melakukan korupsi.

Hal itu dikatakan Novel Baswedan menanggapi cuitan Febri Diansyah.

BACA JUGA:  Istana Sentil Natalius Pigai, Isinya Halus Tapi Menohok

"Sejak awal sudah kami sampaikan bahwa isu radikal dsb, adalah framing para koruptor agar aman berbuat korupsi," jelas Novel Baswedan dikutip GenPI.co, Senin (4/10).

Novel Baswedan juga mengungkapkan bahwa para koruptor sekarang semakin aman dan terus menggarong harta negara.

BACA JUGA:  Khasiat Pisang Campur Madu Dahsyat, Bisa Bikin Istri Puas

"Mereka bisa saja bayar orang-orang untuk buat tulisan di medsos.
Sekarang koruptor semakin aman & terus garong harta negara.
Kasihan masyarakat Indonesia. Koruptor makin Jaya," tegas Novel Baswedan.

Sebelumnya, mantan Jubir KPK Febri Diansyah juga mencuitkan mengenai kembalinya narasi Taliban di KPK yang beberapa waktu lalu membuat heboh.

Hal itu terlihat dengan diangkatnya kembali isu yang menyeret mantan pegawai keamanan di KPK bernama Iwan.

Dalam cuitannya di akun @febridiansyah mencuitkan isu bendera Taliban di kantor KPK sengaja diinfokan untuk menyingkirkan Novel Baswedan.

"Isu bendera ini semakin membuktikan 58 Pegawai KPK yg disingkirkan adalah korban. Terbukti, bendera yang diinfokan sedemikian rupa seolah-olah simbol “taliban” di KPK," sebut Febri Diansyah.

Febri menyatakan bahwa dalam kenyataannya bendera yang beredar di meja ruang kerja KPK itu tidak berada di meja salah satu dari 58 orang anggota KPK yang disingkirkan.

"Ternyata tidak berada di meja kerja 58 Pegawai KPK tsb. Semakin membuktikan, begitu murahan isu "taliban" itu."

Febri Diansyah juga memperjelas bahwa bendera itu berada di salah satu Jaksa yang merupakan ASN diperbantukan di KPK.

Sehingga Febri pun menyebut pihak yang sengaja menyingkirkan pegawai KPK kini sedang panik.

Hal itu disebabkan pernyataan Kapolri Listyo Sigit Prabowo yang menerima para mantan anggota KPK sebagai ASN di Kepolisian.

Febri menyebut dengan telah dipecatnya 57 orang anggota KPK sejak 30 September 2021, maka tak ada lagi isu yang mengaitkannya dengan KPK. Sehingga isu lama dikembangkan kembali.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co