Akademisi: Menyamakan Kasus Luhut Pandjaitan dan SBY Mengada-ada

12 Oktober 2021 04:20

GenPI.co - Sukarelawan Sahabat LBP menggelar deklarasi dengan mendukung Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan untuk maju sebagai presiden dalam pilpres 2024.

Ada pihak yang menilai, dukungan dari sukarelawan terhadap Luhut Pandjaitan mengingatkan kasus Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Saat itu SBY masih menjabat menteri di kabinet Megawati Soekarnoputri.

BACA JUGA:  Hanya Menunggu Waktu, 4 Zodiak Ini Memiliki Keberuntungan Besar

Merespons hal itu, Pengamat Komunikasi dan Politik Jamiluddin Ritonga mengaku tidak setuju jika ada yang menyamakan Presiden ke-6 RI itu dengan Luhut Pandjaitan.

"Upaya menyamakan kasus Luhut dan SBY tampaknya mengada-ada," jelas Jamiluddin Ritonga kepada GenPI.co, Senin (11/10).

BACA JUGA:  Kayu Manis Campur Madu Khasiatnya Cespleng, Suami Bisa Terbelalak

Menurut akademisi dari Universitas Esa Unggul, SBY saat itu memang sudah mendapat banyak simpati dari masyarakat.

Terlebih, simpati masyarakat tambah menguat setelah ucapan suami Megawati Soekarnoputri, Taufik Kiemas terhadap SBY yang kurang pantas.

BACA JUGA:  4 Shio Diprediksi Banjir Hoki dan Rezeki, Siap-Siap Bisa Kaya

"Masyarakat makin mengagumi SBY kala itu, sehingga elektabilitasnya terus meningkat," ungkapnya.

Namun, jika dibandingkan dengan Luhut Pandjaitan, menurut Jamiluddin Ritonga tidak menggambarkan seperti itu.

"Luhut hanya menteri yang terlihat sangat dipercaya Presiden RI Joko Widodo (Jokowi)," ucapnya.

Dia melanjutkan, kepercayaan Jokowi itu tidak membawa Luhut pada popularitas yang dominan positif.

Hal itu juga tergambar pada elektabilitasnya yang sangat rendah.

"Bahkan dalam berbagai survei, elektabilitas Luhut tidak muncul," jelasnya.

Sehingga, menurut Jamiluddin, karier SBY dengan Luhut tidak bisa disamakan.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan Reporter: Annissa Nur Jannah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co