Amien Rais Blak-blakan Alasan Keluar PAN: Cash and Carry

13 Oktober 2021 08:10

GenPI.co - Tokoh reformasi Amien Rais blak-blakan mengaku meninggalkan Partai Amanat Nasional (PAN) karena merasa telah dikeroyok oleh partainya sendiri.

Pernyataan tersebut diungkapkan Amien Rais dalam program Karni Ilyas Club yang tayang pada Jumat (8/10/2021).

Amien Rais membeberkan bahwa dirinya dianggap penganggu karena tidak sepaham untuk mendukung Pemerintahan Jokowi.

BACA JUGA:  Mendadak Jusuf Kalla Ungkap Bakal Ada Bencana Dahsyat, Simak Ini

Apalagi, menurut Amien Rais, bahwa Presiden Jokowi dianggap dapat memberikan cash and carry bagi Partai PAN.

"Saya garis bawahi mengapa saya dikeroyok oleh anak buah saya itu, yang karena pernah menjadi menko, menjadi menteri ini, menteri itu," jelas Amien Rais dikutip GenPI.co, Selasa (12/10).

BACA JUGA:  Tips Dokter Dina Ungkap Titik Nikmat Pria, Bikin Wanita Auuwww

"Semuanya itu, itu karena saya dianggap penganggu. 'Mengapa sih nggak mendukung pak Jokowi. Pak Jokowi yang bisa memberikan cash and carry, jadi sudahlah pak Amien kita keroyok saja agar keluar'. Ya saya keluar betul," sambung Amien Rais.

Akhirnya, Amien Rais memutuskan untuk keluar dari partai bentukkannya itu dan memilih membuat partai baru dengan nama Partai Ummat.

BACA JUGA:  Bawang Merah Campur Madu Sangat Cespleng, Istri Lemas Bahagia

Salah satu keputusan Amien Rais keluar dari PAN ini didasari oleh prinsip awalnya, yakni sebagai partai oposisi.

Sehingga, Amien Rais merasa dirinya dianggap sebagai pengganggu untuk langkah Partai PAN bergabung dengan Jokowi.

"Ini karena prinsip (menjadi partai oposisi), jadi saya dianggap pengganggu untuk langkah mereka bergabung dengan pak Jokowi karena itu tadi, cash and carry," jelas Amien Rais.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari mengatakan Partai Amanat Nasional (PAN) sempat terhalang untuk bergabung dengan partai pendukung pemerintah karena masih adanya Amien Rais.

Namun, setelah Amien Rais hengkang dari PAN dan mendirikan Partai Ummat, Partai PAN akhirnya resmi bergabung dengan partai pendukung pemerintah.

Ini karena Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan dikabarkan memiliki kedekatan dengan Jokowi pada 2019 silam, bahkan sebelum pilihan presiden.

"Saya melihat peran atau variabel individu ini dan peran Pak Zulkifli itu sangat besar, jadi Pak Zulkifli itu memang bahkan semenjak 2019 sebelum Pilpres sebetulnya, menurut kabar memang merasa dekat dengan Pak Jokowi, tetapi waktu itu ada Pak Amien di internal PAN dan sangat berpengaruh," jelas M Qodari, Kamis (26/8/2021).(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co