Pengamat: Judul Besar KPU adalah Orang Dalam Presiden Jokowi

13 Oktober 2021 23:07

GenPI.co - Direktur Eksekutif Oversight of Indonesia Democratic Policy, Satyo Purwanto, memberi tanggapan terkait Presiden Joko Widodo alias Jokowi yang menetapkan Tim Seleksi Calon Anggota Komisi Pemilihan Umum (Timsel KPU).

Sayangnya, beberapa pihak menilai tim tersebut didominasi oleh orang lingkar istana dan pendukung Jokowi sehingga dinilai kurang independen.

"Timsel KPU gubahan Jokowi ini memiliki judul besar, yakni the all Presiden man atau orang dalam presiden," ujar Satyo kepada GenPI.co, Rabu (13/10).

BACA JUGA:  Kisruh Timsel KPU, Sikap Independensi Jokowi Dipertanyakan 

Menurutnya, memang tidak ada aturan yang dilanggar oleh Jokowi. Kendati demikian, Satyo menilai seharusnya presiden memberika kesempatan pada orang-orang yang independen.

"Hal tersebut merupakn upaya untuk menghasilkan pemilu yang jurdil. Harapan kita dari pemilu tersebut, bergulir unruk suksesi kepemimpinan nasional baik itu dilegislatif atau pun pilpres," katanya.

BACA JUGA:  Hasil Survei, Pak Jokowi, Tolong Ekonomi Rumah Tangga Memburuk

Selain itu, dirinya juga sangat berharap pemilu yang bersih akan menghasilkan personal yang memiliki integritas, kapabilitas mumpuni, dan amanah.

"Karena, hal ini akan melalui peristiwa politik yang mestinya bisa sakral dan dipilih langsung oleh rakyat Indonesia," tuturnya.

BACA JUGA:  Orang Dekat Jokowi Jadi Timsel KPU, Masyarakat Tak Percaya Pemilu

"Semoga Timsel tersebut bisa bekerja profesional disaat konflik kepentingan sulit dihindari oleh mereka," tandasnya.

Di sisi lain, Pengamat politik Idil Akbar sepakat bahwa kerja Timsel itu memang harus independen.

"Mereka harus bekerja secara komprehensif dan tidak terintervensi dari pihak manapun," ujarnya.

Menurutnya, para anggota Timsel yang dipilih oleh Jokowi memiliki tanggung jawab besar untuk memilih siapa yang nantinya akan menjadi komisioner KPU dan Bawaslu setelah melewati proses di DPR.

"Dalam aspek itu, mereka memang harus bekerja atas nama rakyat dan leluasa untuk menentukan kriteria apa yang perlu dimiliki bakal calon komisioner KPU," katanya.

Selain itu, Idil juga menilai bahwa Timsel tersebut seharusnya berinteraksi terbuka dengan masyarakat agar apa yang diselenggarakan oleh mereka ini diketahui segala prosesnya oleh publik.

"Sehingga tidak ada semacam titipan atau bentuk lain yang bersifat manipulatif dan sebagainya. Sebab, hal itu akan membahayakan demokrasi Indonesia dalam penyelenggaraan pemilu dan pilpres nanti," tandasnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cosmas Bayu Reporter: Panji

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co