GenPI.co - Chairman CISReC sekaligus pengamat keamanan siber, Pratama Persada pun turut angkat bicara terkait kebocoran data KPAI bocor yang dijual di Raid Forums.
Data yang bocor merupakan database pelaporan masyarakat dari seluruh Indonesia sejak 2016 sampai sekarang.
Selain itu, Pratama mengungkap terdapat kolom data penghasilan bulanan, ringkasan kasus, hasil mediasi, bahkan ada list data identitas korban yang masih dibawah umur.
"Data tersebut sangat berbahaya, karena predator daring bisa menarget korbannya berdasarkan data yang ada itu," terang Pratama Persada dikutip GenPI.co, Minggu (24/10)
Oleh karenanya, Pratama menyarankan agar pemerintah memberikan perhatian yang serius terkait keamanan siber.
Dia juga menilai perlu dilakukan forensik digital untuk mengetahui celah keamanan mana yang dipakai untuk menerobos.
"Contohnya dari sisi SQL (Structured Query Language), sehingga bisa diekspos SQL Injection atau ada celah keamanan lain," ucapnya.
Saran selanjutnya adalah perlu penguatan sistem dan sumber daya manusia. Tak hanya itu, adopsi teknologi utama untuk pengamanan data juga perlu dilakukan.
Terlebih lagi, Pratama menilai di Indonesia, kesadaran keamanan siber masih rendah. Hal ini membuat insiden peretasan rawan terjadi.
Dia juga menilai bahwa Undang-Undang Perlindungan Data Pengguna (UU PDP) perlu dipertegas dan ketat seperti di Uni Eropa.
"Tak disahkanya UU PDP, menjadi faktor utama banyak peretasan besar di tanah air yang menyasar pencurian data pribadi," Ucapnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News