GenPI.co - Politik identitas dikhawatirkan akan muncul kembali saat Pilpres 2024. Terkait hal itu, Anggota MPR RI Guspardi Gaus mengatakan pemilihan presiden berdasarkan visi, misi, dan program.
“Harusnya ke depan sudah jelas itu, artinya rapornya jelas,” kata Guspardi Gaus di DPR RI, Rabu (27/10).
Dia pun mencontohkan, setelah 100 hari menjabat presiden terpilih harus dilakukan evaluasi.
“Janjinya 10, terlaksana 4, berarti rapornya merah. Harus ada tolok ukur, punishmentnya itu apa,” bebernya.
Akan tetapi, politikus PAN itu mengatakan bahwa pemilih di Indonesia tidak paham dengan program dan visi misi calon presiden.
“Sekarang ini, masyarakat memilih nggak tahu sosoknya siapa, hanya karena kepentingan politik dan sebagainya,” katanya.
Dia mengatakan, pelaksanaan Pilkada, Pileg, dan Pilpres selama ini harus menjadi referensi ke depan bagi selulruh elemen bangsa.
Hal itu bertujuan untuk merawat persatuan Indonesia saat ini.
“Namanya perhelatan tidak ada piring yang tidak pecah, tidak ada gelas yang tidak berserakan,” ucap Guspardi.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News