GenPI.co - Pakar komunikasi dan politik Emrus Sihombing angkat bicara terkait keriteria yang ideal untuk mengisi posisi juru bicara (jubir) Presiden Joko Widodo alias Jokowi.
Menurut Emrus, jubir presiden harus menguasai konsep dasar, teori, dan aksiologi komunikasi.
"Hanya komunikatif dan energik sangat tidak memadai menjadi jubir presiden," ujar Emrus kepada GenPI.co, Jumat (29/10).
Emrus menambahkan, jubir presiden juga harus memahami aspek psikologi massa, budaya, dan kondisi sosial yang senantiasa bergerak dinamis.
"Selain itu, jubir presiden juga harus mampu menciptakan isu kebangsaan yang produktif, mengelola isu, dan mengantisipasi isu," kata Emrus.
Tak hanya itu, kata Emrus, jubir presiden juga harus menjadi pemimpin komunikasi di ruang publik.
"Bukan ekor komunikasi, seperti hanya sebagai pemadam isu dengan teknik pembenaran pemerintah dan seolah menyalahkan pihak yang memberi kritik atau masukan," jelasnya.
Untuk diketahui, Presiden Jokowi telah melantik juru bicara presiden Fadjroel Rachman sebagai Duta Besar RI untuk Kazakhstan.
Dengan demikian, posisi juru bicara presiden kini kosong karena belum ada pengganti Fadjroel Rachman.
Hingga saat ini, pihak Istana belum mengumumkan sosok pengganti Fadjroel sebagai jubir Jokowi. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News