GenPI.co - Peneliti Lembaga Studi Pertahanan dan Studi Strategis Indonesia (Lesperssi) Beni Sukadis memberi tanggapan terkait potensi Laksamana TNI Yudo Margono dan KASAD Andika Pruntuk dipilih menjadi panglima TNI.
Seperti diketahui, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto akan segera pensiun pada akhir November 2021.
"Saya enggak punya kecenderungan ke salah satu nama antara Laksamana Yudo dan Jenderal Andika. Karena ini sulit," ujar Beni kepada GenPI.co, Selasa (2/11).
Menurutnya, saat ini publik hanya bisa bersabar karena hanya Jokowi yang mengetahui apa yang terbaik bagi pertahanan tanah air dengan segala pertimbangan.
"Yang tahu itu hanya presiden dengan segala pertimbangannya. Namun, kalau diliat dari performa dan prestasi, mungkin Jenderal Andika memiliki keunggulan," kata Beni.
Kendati demikian, dirinya menilai ada sebuah persoalan dari peralihan jabatan tersebut.
Menurutnya, Jenderal Andika Perkasa hanya akan menjabat selama satu tahun saja karena Presiden Jokowi akan menyelesaikan masa jabatan pada 2024.
"Persoalannya, dia hanya akan menjabat panglima TNI setahun saja. Kecuali Jokowi mau memperpanjang masa jabatan," imbuhnya.
Di sisi lain, Ketua Badan Pengurus Centra Initiative Al Araf menilai Laksamana Yudo punya potensi jadi panglima TNI.
Hal tersebut, menurut Al Araf, karna sesuai undang-undang semestinya pergantian panglima dilakukan secara rotasi antar mitra angkatan.
"Kalau sekarang panglimanya dari AU, sebelumnya dari AD maka saat ini harusnya Panglimanya dari AL," katanya.
Menurutnya, rotasi tersebut sangatlah penting untuk memajukan reformasi di kalangan TNI. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News