GenPI.co - Juru Bicara DPP PSI Sigit Widodo membongkar sejumlah kejanggalan dalam gelaran Formula E Jakarta yang diduga terdapat tindak pidana korupsi.
Menurut Sigit, Pemprov DKI dan pihak penyelenggara dinilai tidak becus menggelar Formula E, terutama setelah gagal digelar di Monas, Jakarta Pusat.
"Sudah menebang pohon dan merusak jalan di Monas untuk uji coba aspal, kemudian dibatalkan. Terlihat tidak serius dan asal, masa seadanya seperti kegiatan tingkat RT," ucap Sigit kepada GenPI.co, Senin (8/11).
Selanjutnya, Sigit Widodo membeberkan kejanggalan soal commitment fee yang bisa berubah-ubah.
Menurutnya, perubahan jumlah anggaran itu cukup aneh sehingga perlu diselidiki lebih lanjut.
"Awalnya bilang perlu Rp 400 - Rp 500 miliar per tahun. Lalu, berubah jadi Rp 560 miliar untuk tiga tahun. Ini janggal," jelasnya.
Selain itu, kata dia, uang sebesar Rp 560 miliar yang dibayarkan Pemprov DKI tidak jelas hingga sekarang.
Sigit juga mengatakan bahwa hingga kini DPRD DKI Jakarta belum menerima bukti pembayaran commitment fee Formula E.
"Yang lebih parah, tanda bukti pembayaran commitment fee juga belum disampaikan kepada DPRD DKI," imbuhnya.
Sebagaimana diketahui, KPK saat ini sedang mendalami dugaan korupsi dalam gelaran Formula E.
Ketua KPK Firli Bahuri juga telah membenarkan adanya penyelidikan terkait ajang mobil balap listrik itu. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News