GenPI.co - Mantan Ketua DPC PDIP Kota Salatiga Teddy Sulistio blak-blakan dipalak oleh oknum partai untuk posisi strategis di legislatif.
Menurut Teddy, karena tak memenuhi keinginan oknum partai itu mereka asal pecat atau meminta kadernya untuk mundur.
"Jangan sedikit-sedikit mundur atau memecat kader. Yang di atas jangan main pecat," kata Teddy di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (9/11).
Dia datang ke DPP PDIP Jawa Tengah untuk diminta klarifikas terkait dengan pengunduruan dirinya sebagai ketua cabang Salatiga.
Menurut dia, hal tersebut dinilai menyakiti kader partai. Padahal, para kader tersebut bekerja tanpa dibayar.
"Kader saya itu bilang sama saya, kalau harus ada patungan untuk jabatan. Kalau jumlah uang ratusan juta di kota besar, mungkin. Untuk Salatiga, Rp 300 juta lah, itu kata si oknum," bebernya.
"Mana ada itu uang ratusan juta untuk posisi Ketua DPRD, karena posisi itu bagian dari penugasan partai," sambungnya.
Teddy membeberkan janji DPP PDIP bahwa jika Ketua DPC di Kabupaten/Kota mau jadi walikota akan diprioritaskan kalau perolehan suaranya minimal mencapai 30 persen.
"Tapi, saya enggak jadi walikota. Rekomendasi diberikan kepada Bung Dance. Diajak omong saja tidak, kan jengkel. Tapi kami siap, karena itu tugas partai, perintah partai," tegasnya.
Teddy memastikan, putusannya mundur dari jabatan Ketua DPC PDIP serta anggota DPRD Salatiga bukan karena tidak bisa tiga periode menjabat Ketua DPRD Salatiga.
"Saya jengkel (ada yang ) palak kader saya. Ada oknum minta uang Rp 500 juta kalau ingin jabatan," ungkapnya.
Teddy pun akan memanfaatkan udangan dari Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto untuk membeberkan Semua masalahnya. (ANT/*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News