GenPI.co - Pendukung Cinta Republik (PCR) mendeklarasikan dukungan terhadap Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri BUMN Erick Thohir maju pada Pilpres 2024.
Koordinator Nasional PCR Fuadul Aufa mengatakan, pemilihan nama PCR dilatarbelakangi kasus dugaan bisnis tes polymerase chain reaction (PCR) yang menyeret nama Luhut dan Erick.
Lalu, apakah PCR benar-benar memberikan dukungan kepada Luhut-Erick? Atau hanya menjadi sekadar sindiran kepada keduanya saja?
Terkait hal ini, pakar komunikasi dan politik Emrus Sihombing menilai bahwa PCR benar-benar ingin memberikan dukungan.
"Dari aspek semiotika, deklarasi tersebut merupakan bentuk dukungan," ujar Emrus kepada GenPI.co, Rabu (10/11).
Tentu bukan tanpa alasan Emrus menilai bahwa PCR benar-benar memberikan dukungan kepada dua menteri tersebut.
Sebab, kata Emrus, dukungan yang diberikan PCR lantaran kedua menteri tersebut dianggap sebagai menteri yang berprestasi dan sukses dalam penanganan covid-19.
Hal itu kata Emrus dibuktikan dengan kasus covid-19 yang menurun dan banyak orang yang sembuh di tanah air.
"Tidak hanya tes PCR, tetapi covid-19 secara keseluruhan. Dengan demikian saya melihat cenderung memberi dukungan kepada dua sosok ini," kata Emrus.
Untuk diketahui, PCR mendeklarasikan dukungan terhadap Luhut Binsar Pandjaitan dan Erick Thohir maju pada Pilpres 2024.
"Kami yang tergabung dalam forum pendukung cinta republik hari ini mendeklarasikan Bapak Luhut dan Bapak Erick untuk menjadi capres dan cawapres 2024-2029," kata Fuadul Aufa saat deklarasi di Jakarta, Rabu (10/11).
Aufa menjelaskan bahwa dukungan itu dilatarbelakangi lantaran keduanya dianggap sebagai Menteri yang berprestasi dan sukses dalam penanganan covid-19. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News