GenPI.co - Direktur Lingkar Madani Indonesia (Lima Indonesia) Ray Rangkuti angkat suara terkait dua menteri Presiden Joko Widodo alias Jokowi yang diduga terlibat dalam bisnis PCR.
Seperti diketahui, kedua menteri tersebut adalah Menteri BUMN Erick Thohir dan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan.
“Keterkaitan pejabat negara dengan bisnis PCR yang tidak dapat dijawab ini membuat dugaan keterlibatannya semakin terlihat,” ujar Ray kepada GenPI.co, Kamis (11/11).
Bukan tanpa alasan, menurutnya, presiden tidak bisa menjawab terkait sekedar minimnya presentasi keterlibatan, organisasi yang dilibatkan atau ketidakterkaitan secara langsung.
“Berapa persen keterlibatan atau jalinan keterlibatannya? Karena, selama hal itu akan menyebabkan dua masalah sekaligus apabila dilakukan pada masa menjabat,” ucapnya.
Terkait hukum, menurut Ray, ada potensi terjadinya tindak pidana korupsi dari pejabat yang menyalahgunakan kekuasaannya.
“Berpotensi terjadinya korupsi. Bisa jadi tidak menguntungkannya secara pribadi, akan tetapi hal ini berpotensi menguntungkan kelompok lain yang memiliki ikatan dengan yang bersangkutan,” katanya.
Oleh sebab itu, dirinya mendesak aparat penegak hukum untuk melakukan investigasi atas isu kaitan bisnis PCR dengan kekuasaan.
“Hal ini dilakukan untuk membongkar kemungkinan adanya mafia yang menyusup dalam usaha pengadaan PCR” katanya.
Menurutnya, berbagai temuan investigasi oleh media sejatinya merupakan petunjuk awal untuk menelisik kaitan bisnis tes PCR.
"Khusunya kesinambungan kasus ini dengan pejabat negara dan mafia pengadaan dalam penanganan Covid-19," tandas Ray Rangkuti. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News