GenPI.co - Pengamat komunikasi politik Jamiluddin Ritonga angkat bicara soal aksi Ketua DPR RI Puan Maharani menanam padi saat kunjungan kerja ke Yogyakarta, Kamis (11/11/2021) lalu.
Dia menilai meski sudah dikemas dengan pakaian dan aksesori layaknya petani, tetapi politikus PDIP itu belum mampu memerankan sosok petani yang sesungguhnya.
"Gestur Puan saat menanam padi memang terlihat tidak natural," kata Jamiluddin dikutip dari JPNN.com, Sabtu (13/11/2021)
Menurutnya, Puan Maharani terlihat kaku lantaran dibesarkan dilingkungan elite, bukan petani.
"Gestur dan tatapannya memandang kamera makin menjauhkan Puan dari kesan seorang petani. Kesan ingin di foto untuk pencitraan justeru lebih dominan daripada ketulusan untuk membantu petani menanam padi," terang dia.
Akibatnya, hal itu juga akan semakin menjauhkan Puan dari simpati masyarakat.
"Aksi demikian tidak akan mendongkrak elektabilitasnya. Justru peluang antipati akan lebih besar daripada simpati," kata dia.
Jamiluddin juga menyamai aksi yang pernah dilakukan oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kala itu.
Menurut Jamiluddin, Ganjar ingin dirinya dicitrakan sebagai sosok yang merakyat.
"Namun, bila jeli melihat foto-foto Ganjar di media dan media sosial, gesturnya mengesankan juga tidak natural," imbuh dosen Universitas Esa Unggul itu
Jamiluddin menuturkan aksi Puan cenderung mendapat respon negatif, sementara aksi Ganjar direspon positif oleh masyarakat.
"Hal itulah yang akhirnya membedakan elektabilitas Puan dan Ganjar," tandasnya.(mcr8/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News