GenPI.co - Politikus Partai Gelora Fahri Hamzah membela Anggota DPR Fadli Zon yang mengkritik Presiden Jokowi karena tak datang ke lokasi banjir di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat.
Fahri mengatakan, kritik yang disampaikan koleganya itu bukan atas nama partai melainkan dari seorang wakil rakyat.
"Kalau kita bicara tentang Fadli Zon, kita tidak boleh bicara tentang partainya. Karena entitas partai itu dalam penyelenggaraan ruang publik baik di eksekutif maupun legislatif," kata Fahri kepada wartawan, Senin (15/11).
Dia menegaskan, wakil rakyat adalah petugas rakyat bukan petugas partai. Kritik Fadli Zon itu menurut Fahri sebagai bentuk demokrasi karena negara bukan otoriter.
"Ini sesuai dengan konsep #DaulatRakyat versus daulat partai atau daulat tuanku. Ini negara demokrasi bukan negara otoriter," kata Fahri.
Menurut Fahri, Prabowo Subianto selaku Ketua Umum Partai Gerindra bukanlah bos dari Fadli Zon, melainkan rakyat Indonesia.
"Rasanya anda yang agak keliru memahami fungsi legislatif. Jadi bosnya Fadli bukan Prabowo tetapi rakyat Indonesia yang memilihnya," jelasnya.
Pasalnya, kata Fahri, partai politik hanya mencalonkan, sementara yang memberi kekuasaan adalah rakyat.
"Partai politik hanya mencalonkan tapi tidak bisa memberikan kekuasaan kepadanya tapi yang memberikan kekuasaan adalah rakyat #jubirRakyat," ucapnya.
Sebelumnya, juru bicara Gerindra Habiburokhman mengatakan, Prabowo sudah menegur Fadli Zon melalui Sekjen Gerindra karena menyindir Jokowi soal banjir di Sintang.
Habiburokhman menyebut pernyataan Fadli Zon yang menyindir Jokowi soal banjir Sintang merupakan sikap pribadi, tidak terkait kepartaian ataupun sikap Fraksi Gerindra DPR RI.
"Soal tweet Pak Fadli Zon soal Sintang, kami perlu meluruskan jika statement tersebut tidak mewakili fraksi ataupun partai," jelasnya. (ANT)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News