GenPI.co - Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari mengatakan, kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 diprediksi lebih panas dan kompetitif dibanding Pilpres 2019.
Menurutnya, hal itu disebabkan tidak adanya calon yang berstatus petahana pada Pilpres 2024 mendatang.
Qodari menambahkan ini juga untuk merespons maraknya sukarelawan yang mendeklarasikan dukungan terhadap elite politik untuk maju pada Pilpres 2024.
"Ketika tidak ada petahana, akan ada banyak calon dan sukarelawan," ujar Qodari kepada GenPI.co, Selasa (23/11/2021).
Meski begitu, Qodari meyakini partai politik (parpol) akan mengambil keputusan terkait capres yang akan diusung pada saat-saat akhir pendaftaran capres pada Pilpres 2024.
Sebab, parpol akan melihat hasil survei dan konstelasi politik pada saat-saat terakhir.
"Itu sebabnya parpol sulit mengambil keputusan dengan cepat, terutama parpol yang masih cair," ungkap Qodari.
Dia juga menjelaskan bahwa parpol yang masih cair yakni yang mempunyai banyak kandidat dan kandidatnya tidak terlalu kuat.
Sebagai informasi tambahan, pemerintah mengusulkan agar pemilihan presiden (Pilpres) dan pemilihan legislatif (Pileg) dalam Pemilu 2024 dilaksanakan pada 15 Mei 2021.
Hal itu disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD di kantornya, Jakarta, (27/9/2021) lalu.
"Tanggal 15 Mei ini adalah tanggal yang dianggap paling rasional untuk diajukan ke KPU dan DPR sebelum tanggal 7 Oktober," tandas Mahfud MD.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News