GenPI.co - Pengamat Politik Boni Hargens menolak presidential threshold nol persen yang digaungkan Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun.
Menurut dia, hal tersebut akan memunculkan kandidat presiden dari kelompok yang dianggap ingin mengubah dasar negara.
"Ada kelompok pro-khilafah. Mereka ingin mendirikan negara agama," ujar Boni Hargens kepada GenPI.co, Rabu (15/12).
Sebagai kaum nasionalis, dirinya menginginkan sosok presiden yang bisa berkomitmen menjaga NKRI dan Pancasila.
Dirinya juga tidak setuju dengan pendapat Refly Harun yang ingin ambang batas calon presiden dihapus agar banyak sosok potensial yang ikut pilpres.
"Kebebasan itu buat apa? Kalau mendewakan kebebasan, tetapi mengancam ideologi negara, mau apa? Apa poinnya? Kan, justru merusak," katanya.
Menurut Boni Hargens, demokrasi harus selalu memiliki batasan dan aturan main.
"Aturan tersebut diciptakan untuk menjamin agar negara tetap stabil dan ideologi negara menjadi aman," kata Boni.
Menurutnya, usulan Refly Harun merepresentasikan suara orang-orang yang ingin mengubah dasar negara.
"Kalau nol persen, nanti Habib Rizieq bisa jadi capres dari kelompok tertentu. Hal itu akan memunculkan pergolakan politik yang serius," ujar Boni(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News