GenPI.co - Direktur The Community of Ideological Islamict Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya bersuara lantang terkait separatisme di Papua yang semakin mengkhawatirkan.
Pasalnya, Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua masih eksis bertengger di bumi Cendrawasih.
Menurut dia, respons masyarakat Papua bisa berubah meninggalkan pemahaman kelompok tersebut jika pemerintah pusat serius dalam bertindak.
"Saya rasa masyarakat Papua tidak akan lagi simpati kepada perjuangan kelompok separatisme (KKB) bila pemerintah menjamin rasa aman," kata Harits kepada GenPI.co dari Jakarta, Minggu (19/12).
Harits menjelaskan rasa aman akan timbul ketika pemerintah benar-benar memikirkan pembangunan nyata di Papua.
Namun, sebelum pembangunan itu terjadi, separatisme di Papua harus benar-benar diberantas.
"Jadi, untuk segera melakukan pembangunan itu, pemerintah harus siap berperang melawan separatisme di Papua hingga menang," jelasnya.
Oleh karena itu, Harits menekankan pemerintah agar memanfaatkan daya tempur maksimal untuk menyelesaikan polemik di Papua.
Dengan dana otonomi khusus (otsus) Papua yang cukup besar, Harits mengatakan operasi pemberantasan separatisme sangat mungkin bakal berhasil.
"Ya, tetapi dana otsus yang sangat besar itu harus tetap dimonitoring agar tepat sasaran sesuai prioritas," tandas Harits. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News