GenPI.co - Pakar hukum tata negara Margarito Kamis memberi tanggapan terkait hasil temuan lembaga survei KedaiKopi, yakni masyarakat ingin presiden yang cerdas.
"Cerdas dalam aspek apa? Jangan-jangan dia cerdas juga dalam mengakali hukum," ujar Margarito, Minggu (19/12).
Sebab, menurut dia, penguasa hanya memiliki dua alat, yakni hukum, aparatur hukum, dan tentara.
"Karena peraturan hukum itu pada dasarnya buatan para oligarki dan aristokrat yang tidak ingin dipalak (diminta hartanya) oleh para raja kemudian melawan dengan hukum," katanya.
Tidak hanya itu, Margarito juga mengatajan bahwa DPR seakan-akan menjadi kantor cabang presiden.
"Kita tahu bagaimana mereka membuat undang-undang. Tidak ada diskusi, gila itu," tegasnya.
Dirinya juga memberi perhatian yang besar pada sosok pemimpin cerdas ini. Sebab, dirinya khawatir kecerdasan ini dipakai untuk mencurangi dan menculasi rakyat.
"Hitler itu bukan orang bodoh. Dia cerdas, tapi apa yang dia lakukan? Karena itu kita harus betul-betul melihat," katanya.
"Saya setuju bahwa pemimpin cerdas memang kita perlukan, akan tetapi cerdas dalam hal apa? Yang bodoh saya bisa nipu, apalagi yang pintar dan sekolah tinggi-tinggi?" pungkas Margarito Kamis. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News