Rocky Gerung Ungkap Muktamar NU di Lampung, Sebut Amerika Serikat

21 Desember 2021 07:10

GenPI.co - Akademisi Rocky Gerung blak-blakan mengungkapkan, bahwa Amerika Serikat (AS) saat ini sedang memantau Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) di Lampung.

Pernyataan tersebut diungkapkan pengamat sosial dan politik itu melalui tayangan di Channel YouTube Rocky Gerung Official, Senin 20 Desember 2021.

Rocky Gerung lantang menyebut Amerika Serikat memiliki kepentingan besar atas Muktamar NU.

BACA JUGA:  Air Rebusan Daun Salam Sangat Dahsyat, Kolesterol Bisa Ambrol

"Amerika pasti sedang memantau potensi terpilihnya seseorang, 22 atau 23 Desember di (Muktamar NU) Lampung," tegas Rocky Gerung dikutip GenPI.co, Senin (20/12).

Mantan Dosen Ilmu Filsafat Universitas Indonesia itu membongkar alasan Amerika Serikat memantau Muktamar NU di Lampung tersebut, karena adanya potensi kepentingan yang disisipkan terkait China Selatan.

BACA JUGA:  Air Rebusan Serai Campur Daun Jeruk Nipis Khasiatnya Dahsyat, Wow

"Bagi Amerika, NU ini 100 juta manusia, anggotanya 100 juta orang," jelas Rocky Gerung.

"Dan kita tahu Amerika selalu paham, kepada siapa dia menitipkan pesan kemanusiaan dan Hak Asasi Manusia itu," sambungnya.

BACA JUGA:  Air Rebusan Daun Pepaya Khasiatnya Dahsyat, Bikin Terbelalak

Selain itu, menurut Rocky Gerung, Amerika Serikat berkepentingan menitipkan pesan lewat isu-isu kemanusian terhadap ormas-ormas Islam.

"Setahun lalu, petinggi luar negeri, Menteri Pertahanan AS datang ke Indonesia dan menemui Nahdlatul Ulama," tegas Rocky Gerung.

Rocky Gerung menilai, dari pertemuan itulah ada semacam interest Amerika Serikat terhadap perkembangan ormas Islam di Indonesia.

"Jadi kalau kita mau bikin semacam sinopsis, NU itu pasti membaca kepentingan politik Amerika," jelas Rocky Gerung.

Menurut Rocky Gerung, begitupun sebaliknya, Amerika Serikat pasti membaca apa yang bisa disumbangkan NU di dalam potensi konflik di China Selatan.

"Walaupun itu nggak dijadikan agenda Muktamar, tetapi semua orang yang ingin terlibat Muktamar harus mampu membaca kepentingan politik global," beber Rocky Gerung.

Pasalnya, menurut Rocky Gerung, para calon Ketua Umum NU nanti akan diseret dalam situasi yang suatu waktu akan meledak perang terbuka di China Selatan.

Rocky Gerung pun membaca para kandidat Ketua Umum NU saat ini, hanya berkutat pada Yahya Cholil Staquf dan Said Aqil Siradj.

"Indonesianese selalu mengamati NU di dalam keunikan itu, bahwa nanti ada kasak kusuk macam-macam, tapi nanti juga akan diselesaikan dengan cara NU sendiri," pungkasnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co