GenPI.co - Partai Solidatitas Indonesia (PSI) akhirnya angkat suara terkait polemik kenaikan UMP DKI Jakarta.
Juru Bicara DPP PSI, Sigit Widodo mengatakan kondisi ini memerlihatkan Anies Baswedan yang tergesa-gesa dalam membuat kebijakan.
"Sebenarnya, tidak masalah Pemprov DKI Jakarta menaikkan upah buruh berapa pun, jika dilakukan secara hati-hati dengan kajian yang benar," ujar Sigit kepada GenPI.co, Selasa (28/12).
Sigit menjelaskan kenaikan UMP 2022 Jakarta bisa berakibat buruk bagi ekosistem usaha di tengah pandemi covid-19.
Oleh karena itu, sebelum merivisi untuk kenaikan UMP, Pemprov DKI Jakarta seharusnya bisa melihat kekacauan tersebut.
"Jika iklim usaha di DKI Jakarta yang baru mulai bangkit tak mampu dibebani kenaikan upah, tentu yang paling terkena dampak terburuknya nanti adalah kawan-kawan buruh sendiri," jelasnya.
Selain itu, Sigit mengaku dirinya cenderung ragu terhadap kebijakan Gubernur Anies Baswedan soal revisi UMP 2022.
Sebab, kata dia, ada indikasi kuat tidak ada penelitian yang menyeluruh soal kenaikan upah tersebut.
"Saya tidak yakin Pemprov DKI Jakarta sudah membuat kajian yang benar sebelum memutuskan revisi kenaikan UMP ini," imbuhnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News