GenPI.co - Pengamat politik Tony Rosyid menyebut kritikan terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berlandaskan isu politik, ekonomi, dan psikologis.
"Motif psikologis dengan menjegal Anies hanya untuk memberi kepuasan psikologis," kata Tony kepada GenPI.co, Rabu (29/12).
Menurut Tony, para pengkritik yang mengusung motif psikologis akan puas setelah mengkritik Anies.
"Mereka adalah orang-orang yang di pilgub DKI tidak mendukung Anies," ujar Tony.
Tony menilai kelompok pengkritik itu masih tersandera isu politik identitas.
Selain itu, kata Tony, mereka juga berseberangan dengan kelompok yang mendukung Anies.
"Ini lebih bersifat emosional, bukan rasional," tutur Tony.
Tony menjelaskan, berbagai kritik itu bertujuan membentuk opini bahwa Anies Baswedan gagal memimpin Jakarta.
Menurut Tony Rosyid, kritikan-kritikan tersebut dilakukan secara sistematis, terstruktur, dan masif.
Kritik secara sistematis dilakukan terencana dan menggunakan berbagai strategi.
Kritik terstruktur dilakukan melalui berbagai skema akses struktural yang dimiliki.
"Kritik masif karena upayanya terus-menerus, dengan semua cara, dan tak kenal lelah," ujar Tony. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News