GenPI.co - Pegiat Media Sosial Ferdinand Hutahaean blak-blakan mengungkapkan dampak positif dan negatif dari rencana Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menggelar Formula E di tempat pembuangan lumpur yang ada di kawasan Ancol, Jakarta Utara.
Menurutnya, bila Formula E ini bisa dirancang mulai dari awal hingga penyelengaraanya dengan baik, tentu akan berdampak positif.
"Balapan ini bila dilakukan akan berdampak positif, setidaknya meskipun dampak positifnya tak seberapa, Indonesia tidak akan dipermalukan di kancah internasional," jelas Ferdinand kepada GenPI.co, Rabu (5/1).
Ferdinand menilai, bahwa dalam hal ini Anies Baswedan sok jago menyatakan penyelenggaraan Formula E itu.
"Anies Baswedan sok jago, dari awal rencana penyelengaraan Formula E ini terlalu tinggi ucapannya tidak sebanding kemampuannya. Namun, bila gagal, yang malu adalah seluruh bangsa Indonesia," ungkapnya.
Pria berdarah Batak ini mengungkapkan, bahwa Anies Baswedan tidak punya malu, sehingga dia tak akan merasa terganggu bila ajang bergengsi Formula E ini gagal.
"Dampak positifnya mungkin Indonesia dikenal. Namun, untuk dampak ekonominya belum tentu bisa terlaksana, karena belum tentu ada orang negara asing yang datang untuk nonton, bisa saja hanya orang lokal, itu pun tiketnya tidak jelas," bebernya.
Ferdinand menjelaskan, dampak negatif dari Formula E tentu sudah terlihat sejak awal, yakni jumlah triliunan sudah keluar untuk acara ini.
"Balapan ini tidak jelas arahnya mau ke mana, apakah akan terlaksana pun belum tahu. Tapi menurut saya Formula E tidak akan terlaksana pada bulan Juni," ungkapnya.
Pria yang pernah memimpin Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) mengungkapkan, Anies Baswedan akan menggunakan berbagai macam cara untuk membela dirinya, tak terkecuali memanfaatkan meledaknya kasus covid-19.
"Padahal sudah jelas dari awal, bahwa rencana ini tidak jelas adanya," pungkasnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News