Teriakan Novel Bamukmin ke Ferdinand Hutahaean Berbuntut Panjang

09 Januari 2022 12:48

GenPI.co - Wakil Sekretaris Jenderal Persaudaraan Alumni (Wasekjen PA) 212 Novel Bamukmin menyoroti ucapan Ferdinand Hutahaean soal dirinya sebagai mualaf sejak 2017.

Novel mengaku selama berinteraksi dengan Ferdinand tidak pernah melihat tanda sebagai seorang mualaf.

Hal itu terjadi semenjak Pilpres 2019, Novel Bamukmin sebagai anggota tim Advokasi BPN Prabowo-Sandi.

BACA JUGA:  Pengakuan Ferdinand Mualaf, Ucapan Novel Bamukmin Mengejutkan

Sementara, Ferdinand Hutahaean merupakan salah satu Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga.

"Seingat saya belum pernah lihat dia (Ferdinand Hutahaean, red) salat atau identitasnya sebagai Islam," ujar Novel Bamukmin saat dikonfirmasi, Sabtu (8/1/2022).

BACA JUGA:  Ujang Komarudin Soroti Pengakuan Ferdinand yang Mualaf

Menurutnya, jika mengetahui Ferdinand seorang mualaf, tentunya akan diajak untuk melaksanakan salat.

"Kalau tahu dia islam, saya sudah ajak salat, karena di tim itu saya ustaznya," jelas Novel.

BACA JUGA:  Syahrial Nasution Komentar Pedas, Ferdinand Hutahaean Jangan Baca

Eks pentolan FPI itu menambahkan dirinya tidak pernah melihat Ferdinand Hutahaean melaksanakan ibadah Salat Jumat.

"Tidak pernah lihat dia ke masjid atau salat atau berbicara agama Islam atau yang menunjukkan kalau dia Islam," jelasnya.

Karen aitu, pengakuan Ferdinand sebagai mualaf sejak 2017 sangat diragukan.

"Menyebut Allah saja pengucapannya beda. Itu pun saya baru tahu sekarang, kalau sudah mualaf dari 2017 seharusnya pengucapannya sudah fasih," terang Novel.

Sebelumnya, Ferdinand Hutahaean menyampaikan permintaan maaf, dan mengaku seorang mualaf.

Permintaan maaf itu terkait cuitannya di Twitter, dengan narasi "Kasihan sekali Allahmu ternyata lemah harus dibela.

Kalau aku sih Allahku luar biasa, maha segalanya, dia lah pembelaku selalu dan Allahku tak perlu dibela".

Kalimat yang ditulis Ferdinand di Twitter itu lantas menimbulkan kontroversi sehingga berujung pelaporan dirinya ke polisi.

"Saya mohon maaf dengan segala kerendahan hati atas kekeliruan saya," kata Ferdinand.

Menurut Ferdinand, ada orang yang tidak mengenal dan tidak tahu bahwa dirinya seorang muslim.

Orang itu telah menuduhnya dengan kalimat yang tidak tepat.

Terutama, tentang identitas agamanya sehingga menjadi ribut dan gaduh.

"Saya adalah seorang muslim, seorang mualaf sejak 2017," imbuh Ferdinand Hutahaean.(mcr8/jpnn)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co