GenPI.co - Pengamat politik Juliant Palar blak-blakan ikut buka suara terkait Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang dilaporkan ke KPK soal Dugaan Korupsi e-KTP.
Pasalnya, laporan tersebut dilakukan oleh Presidium Poros Nasional Pemberantasan Korupsi (PNPK), Adhie Massardi.
Menurutnya, adanya laporan terkait kasus tersebut sangat kental ikatannya menjelang 2024, sehingga banyaknya hal-hal yang mulai diperhatikan.
"Padahal, kasus e-KTP ini sendiri sudah final dan sudah diputusakan oleh pengadilan," jelas Juliant kepada GenPI.co, Minggu (9/1).
Juliant Palar menjelakan, beberapa waktu ke belakang, bahkan Ganjar Pranowo sudah permah di periksa terkait e-KTP tersebut.
"Dalam kasus ini, semua pelaku kasus e-KTP pun sudah menjalani hukuman yang di putuskan oleh pengadilan" jelasnya.
Sebagaimana diketahui, Adhie M Massardi menjadi salah satu kandidat yang melaporkan Ganjar Pranowo ke KPK.
Adhie melakukan laporan tersebut guna melakukan verifikasi dari KPK sebelum memasuki tahun politik.
Berdasarkan hal tersebut, Adhie berharap agar tahun politik di 2023 tidak ada satupun yang menyinggung isu korupsi.
Namun, apakah dengan adanya kasus terkait dugaan korupsi e-KTP ini bisa memengaruhi popularitas dan elektabilitas Ganjar menjelang pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang?
Ketua Kawan Ganjar Bersatu Nasional (KGBN) menjelakan, berdasarkan survei yang ada, terkait kasus ini tidak akan mempengaruhi popularitas dan elektabilitas Ganjar. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News