GenPI.co - Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN) Adib Miftahul membeberkan dampak buruk dari isu presiden 3 periode yang terus bergulir.
Menurutnya, isu perpanjangan masa jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sangat berbahaya karena berpotensi membuat panas dunia politik tanah air.
Oleh sebab itu, dirinya mengapresiasi langkah dari Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri yang telah mewakili suara-suara orang yang tak ingin Jokowi menjabat lagi sebagai presiden.
“Dampaknya adalah, akan ada benturannya yang lebih keras dalam kapasitas politik tanah air. Stabilitas politik akan cenderung meningkat atau memanas,” ujar Adib kepada GenPI.co, Senin (17/1).
Meski demikian, menurut dia, perdebatan dan pembahasan soal perpanjangan masa jabatan sah-sah saja terjadi di masyarakat yang demokratis.
“Sudahlah, lagipula Presiden Jokowi juga mungkin sudah tahu soal-soal itu pastinya, sudah diamati sebagai upaya ingin menyegerakan konsepsi kekuasaan,” ucapnya.
Dirinya menekankan bahwa diskursus presiden 3 periode ini merupakan wujud dari kebebasan berpendapat.
Sebab, hal tersebut memang dimungkinkan apabila dilakukan amendemen UUD 1945.
“Bisa saja, termasuk memanjangkan masa jabatan presiden. Oleh sebab itu, kalau memang Bu Mega menolak 3 periode, saya kira ini memang sangat bagus untuk meredakan situasi itu,” beber Adib.
Menurut Adib, sikap Megawati menunjukkan bahwa PDIP masih memiliki banyak stok kader untuk mempertahankan kekuasaannya.
“Saya kira ini yang memang harus dilakukan, yakni Bu Mega harus arif dan bijaksana,” tandasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News