GenPI.co - Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia (ASI), Ali Rif'an, angkat suara terkait pelaksana tugas (Plt) yang akan menggantikan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Menurut dia, dengan adanya Pilkada serentak pada 2024, kemunculan Plt akan memengaruhi jalannya politik yang kurang baik.
"Soal siapa yang akan menjadi Plt di DKI Jakarta sangat mungkin bermuatan politis. Namun, dalam jeda waktu dua tahun itu, saya khawatir Plt tidak mampu membangun dengan baik wilayah yang ditinggalkan kepala daerahnya," ujar Ali kepada GenPI.co, Senin (17/1).
Ali menjelaskan siasat pejabat Plt di Jakarta cukup terlihat jelas, karena ingin mengincar posisi gubernur pada Pilkada 2024.
Oleh karena itu, dia merasa adanya Plt sebelum pergantian kepala darerah tidak akan efektif dalam hal pembangunan.
"Jadi, saya pikir pejabat Plt yang diberi amanah itu akan kesulitan mengembangkan wilayahnya. Sebab, ada kepentingan lain yang diusung parpol untuk memenangkan Pilkada," jelasnya.
Dengan siasat seperti itu, Ali menganggap kondisi pergantian kepala daerah dengan pelaksana tugas (Plt) perlu mendapat evaluasi serius.
Sebab, dirinya memperkirakan ada jalan pintas yang digunakan pejabat Plt guna melancarkan strategi politiknya.
"Ada shortcut di sana, yang mana pejabat Plt akan mencalonkan diri sebagai kepala daerah. Jadi, ini penting untuk mendapat perhatian khusus," imbuhnya.
Seperti diketahui, Gubernur Anies Baswedan akan berakhir masa jabatannya pada Oktober 2022.
Posisi gubernur kosong hingga 2024 menjadi hal serius untuk mendapat perhatian soal nasib DKI Jakarta.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News