GenPI.co - Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN) Adib Miftahul menyoroti aksi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang melakukan sidak langsung ke SMAN 3 Tawangmangu.
Adapun sidak tersebut dilakukan setelah Ganjar Pranowo mengaku mendapat laporan bahwa kualitas material yang digunakan di SMAN 3 Tawangmangu tidak sesuai spesifikasi dari anggaran yang diberikan.
Menurut Adib Miftahul, hingga saat ini masyarakat masih menyukai dan merindukan pemimpin yang langsung turun ke lapangan seperti Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Pemimpin yang natural seperti Ganjar turun ke bawah masih menjadi idaman orang-orang. Lagi pula, enggak apa-apa kalau Ganjar disebut pencitraan," ujar Adib Miftahul kepada GenPI.co, Kamis (3/2).
Adib Miftahul menilai hal tersebut sangat wajar dan perlu dilakukan untuk mendulang suara elektoral dan meraih dukungan publik. Namun, menurut Adib, ada syarat untuk melakukan pencitraan itu.
"Enggak ada masalah sekalipun dia melakukan pencitraan, politik memang butuh citra. Yang penting, pencitraan itu sesuai dengan realita dan fakta melakukan kontrol itu harus jelas," bebernya.
Lagi pula, kata Adib, Ganjar Pranowo memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh Jokowi dan berpotensi menguatkan basis elektoralnya.
"Dia bisa berkomunikasi dengan lugas dnegan masyarakat dan terkadang bisa melucu juga. Jadi, saya kira ketika blusukan, dia gampang bergaul dengan rakyat," tuturnya.
Sebelumnya, Ganjar Pranowo memberi peringatan keras bagi pelaksana proyek untuk tak main-main dalam mengerjakan pekerjaan dari pemerintah.
Pihak ketiga ini diingatkan untuk menjaga integritas dan kualitas pekerjaan.
Ganjar juga menyentil organisasi perangkat daerah (OPD) untuk benar-benar mengecek pekerjaan khususnya yang bersifat membangun konstruksi.
Hal ini menyusul temuan Ganjar Pranowo terhadap bangunan SMAN Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, yang tidak sesuai spesifikasi.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News