GenPI.co - Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Anak Bangsa(LKAB) Rudi S Kamri menanggapi penanganan terorisme di Indonesia usai Densus 88 melakukan manuver senyap dalam beberapa waktu terakhir.
Menurut dia, siasat Densus 88 patut diapresiasi, sementara Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) perlu ada peningkatan serius.
"Langkah Densus 88 belakang ini cukup baik, yang mana menangkap dan membongkar terorisme. Penangkapan tiga tersangka terorisme di Bengkulu patut diapresiasi," ujar Rudi kepada GenPI.co, Rabu (16/2).
Rudi mengungkapkan BNPT harus mendapat perhatian khusus, karena sempat diduga menyalurkan dana ke pondok pesantren yang terindikasi radikal.
Oleh karena itu, dia merasa cukup kecewa karena BNPT seharusnya turut menindak tegas segala masalah terkait terorisme dan radikalisme.
"Langkah cerdas dari Densus 88 minimal mengobati kekecewaan saya terhadap lembeknya BNPT. Dugaan soal memupuk pondok pesantren yang terindikasi radikan, sudah dikoreksi kepalanya. Jadi, ya, sudahlah," jelasnya.
Meski BNPT perlu mendapat perhatian serius, Rudi mengaku tetap optimis terdahap gerakan cepat Densus 88 dalam menekan terorisme di Indonesia.
Dengan demikian, dia menganggap pencapain Densus 88 dalam beberapa waktu terakhir layak mendapat penghargaan.
Menurut Rudi, kondisi itu juga harus menjadi arah yang baik bagi Densus 88 agar bisa mencegah terorisme berkembang.
"Mudah-mudahan langkah pencegahan lainnya terus dilakukan Densus 88 agar Indonesia bebas dari terorisme di mana pun orang-orang itu bersembunyi," ujarya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News