GenPI.co - Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando EMaS mengatakan usul 3 partai besar soal penundaan pemilu merupakan hal yang ngawur.
Dia menyoroti para ketua umum partai PKB, Golkar, hingga PAN yang sudah mulai membicarakan isu tersebut.
"Saya melihat usulan Muhaimin dan Airlangga adalah usulan ngawur," kata Fernando kepada GenPI.co, Jumat (25/2).
Fernando mengatakan, usai PKB dan Golkar, kini malah giliran PAN yang menyatakan mendukung penundaan pemilu 2024.
Fernando menduga, persetujuan PAN berkaitan dengan jabatan menteri yang belum diberikan ke partai tersebut usai mereka gabung ke koalisi Jokowi.
Fernando mengatakan, hal ini membuat PAN ragu akan lolos ambang batas parlemen.
"Apabila sudah diberikan jabatan, melalui program kementerian itu mereka akan bisa berbuat banyak ke publik," katanya.
Oleh karena itu, Fernando menduga penguluran waktu itu penting bagi mereka.
Fernando menduga kekhawatiran serupa soal ambang batas juga dirasakan oleh Golkar dan PKB.
"Sepertinya ketum PKB dan Golkar sedang dirundung putus asa yang melihat hasil survei elektabilitas untuk ikut kontestasi pilpres masih sangat kecil," katanya.
Fernando berharap jadwal pemilu yang sudah diputuskan bersama oleh pemerintah, penyelenggara pemilu dan DPR, tidak berubah.
Selain itu, PPP yang juga diprediksikan tidak akan lolos ambang batas parlemen berdasarkan hasil survei tidak mengambil langkah serupa dengan PAN mendukung penundaan Pemilu 2024.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News