Tanpa Perbaiki Partai Politik, Anak Muda Tak Bisa Bawa Perubahan

14 Maret 2022 11:40

GenPI.co - Peneliti Politik CSIS Edbert Gani Suryahudaya menilai tanpa memperbaiki partai politik, kondisi politik dan pemerintahan di Indonesia tak akan banyak berubah.

Gani mengatakan bahwa wajar jika banyak pihak yang menaruh harapan pada generasi muda untuk membawa perubahan dalam dunia politik Indonesia.

Namun, anak muda yang terlibat dalam praktik politik tentu juga berasal dari partai politik.

BACA JUGA:  Parpol Pendukung Pemerintah Tak Seirama, Begini Kata M Qodari

“Tanpa membenahi partai politik, politik Indonesia tak akan banyak berubah,” ujarnya dalam diskusi “Politisi Muda Bukan Sekadar Dagangan Elektoral”, Minggu (13/3).

Sebanyak apapun jumlah anak muda yang masuk ke parlemen, tidak akan berpengaruh besar jika partai politik masing-masing anggota tak dilakukan modernisasi.

BACA JUGA:  Aksi Ridwan Kamil ke Pilgub Jakarta Terkuak, Siap Gabung Parpol

“Modernisasi itu bisa dilakukan secara politik gagasan, teknokratik, atau pendanaan partai politik,” ungkapnya.

Menurut Gani, di beberapa negara maju sudah ada entrepreneur muda yang berhasil mengubah peta politik di pemerintahan mereka.

BACA JUGA:  Suara Lantang Pengamat Politik Sentil Jokowi: Statement Kosong

Pasalnya, sistem ekonomi dan politik di di negara maju berbeda dengan negara berkembang.

“Di negara berkembang, industrinya masih ekstraktif, sehingga harus dekat dengan negara dan praktik ekonomi terjadi secara klientelistik,” tuturnya.

Gani mengatakan bahwa praktik ekonomi klientelistik akhirnya mampu mengooptasi partai politik.

“Di negara-negara Timur Tengah, kasus seperti ini juga kerap terjadi,” katanya.

Sementara itu, industri teknologi menjadi unggulan dalam praktik ekonomi di negara-negara maju. Praktik tersebut mampu menciptakan entrepreneur muda baru.

“Para entrepreneur muda itu lalu membawa aspirasi kelas pekerja baru, ini menunjukkan progresivitas,” paparnya.

Lebih lanjut, pembenahan partai politik juga bisa dilakukan dengan mengubah partisipasi di dalamnya.

“Hal itu menyebabkan anggota dewan yang masuk ke parlemen punya agenda politik, tidak seperti saat ini,” ujarnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co