GenPI.co - Direktur Eksekutif Lembaga Survei Kedai Kopi Kunto Adi Wibowo mengkritik keras klaim Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Adapun klaim tersebut terkait pernyataan Luhut yang menyebut berdasarkan big data ada 110 juta pengguna media sosial Indonesia ingin pemilu diundur.
"Dia sempat mengeklaim ada 110 rakyat Indonesia di media sosial yang ingin pemilu diundur. Dig data yang mana?" ujar Kunto kepada GenPI.co, Selasa (15/3).
Peneliti dari Kedai Kopi ini lantas mempertanyakan soal klaim tersebut yang hingga saat ini belum juga dibuka kepada publik.
"Kan, dia nggak pernah membuka juga di publik. Bagaimana data sebenarnya?" ucapnya.
Menurut Kunto, hal tersebut patut dipertanyakan publik lantaran seakan-akan Luhut memaksakan idenya dan meminta rakyat untuk percaya.
"Jadi, ada banyak flows, kekurangan, ketidakrasionalan," katanya.
Tidak hanya dari Luhut seorang, menurut Kunto, isu penundaan pemilu juga datang dari orang-orang dekat Presiden Jokowi di dalam istana.
Selain itu, Kunto juga menilai ada standar ganda dari pernyataan Luhut soal kebebasan berpendapat terkait penundaan pemilu.
Pasalnya, kata dia, masih banyak ekspresi kebebasan berpendapat yang dianggap sebagai pembuat kegaduhan dan kericuhan oleh pihak pemerintah.
"Jadi, menurut saya ini ada standar ganda yang dilakukan oleh pihak istana terutama Pak Luhut," ucapnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News