GenPI.co - Penceramah Ustaz Yusuf Mansur meminta agar Pendeta Saifudin Ibrahim tidak mengeluarkan pernyataan yang kontroversial.
Dia menilai pernyataan Pendeta Saifudin Ibrahim bisa mengancam kerukunan antarumat beragama di Indonesia.
Ustaz Yusuf Mansur juga masyarakat tidak terprovoksi dengan pernyataan kontroversial dari Pendeta Saifudin.
"Pak Saifuddin, cukup sudah berbicara," tegas Ustaz Yusuf Mansur melalui aku pribadinya di Instagram, dikutip dari JPNN.com, Minggu (20/3/2022).
Pengasuh Pondok Pesantren Darul Qur'an itu meyakini umat Kristiani pasti tidak akan membenarkan pernyataan Saifudin meski merupakan seorang pendeta.
"Belum tentu juga pernyataan Pak Saifudin dibenarkan oleh kawan-kawan Kristen," jelasnya.
Dia juga mendesak aparat kepolisian segera menindak tegas, karena pernyataan yang disampaikan Pendeta Saifudin telah memenuhi syarat untuk diproses secara hukum.
"Saya yakin, kawan-kawan kepolisian bergerak. Ini kan sudah meresahkan," ungkapnya.
Ayah dari Wirda Mansur itu juga menyampaikan barisan ulama kini telah bergerak menyikapi pernyataan Pendeta Saifudin yang sudah meresahkan masyarakat.
"(barisan ulama, red.) sudah pada bergerak menenangkan semua umat dan jemaahnya, dan menyerahkan sepenuh-penuhnya ke kepolisian," beber dia.
Ustaz Yusuf Mansur menuturkan proses hukum wajib dilakukan terhadap Pendeta Saifudin Ibrahim.
"InsyaaAllah dalam waktu dekat, beliau ditangkap. Aamiin," tandasnya.
Sebelumnya, Pendeta Saifudin turut mendukung langkah Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas terkait pengaturan pengeras suara di masjid dan musala.
Dia memastikan tidak hanya melakukan langkah yang sama dilakukan Menag Yaqut, tetapi juga akan malarang umat Islam pergi berhaji ke Arab Saudi jika menduduki jabatan tersebut.
"Kalau Saifuddin Ibrahim jadi Menteri Agama, program saya lebih jelas lagi. Larang naik haji ke Arab Saudi karena hanya menguntungkan Arab. Indonesia miskin, Indonesia susah gara-gara naik haji," ucap Saifudin Ibrahim di salah satu videonya yang viral.(mar1/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News