GenPI.co - Kapolri Jenderal Sigit Prabowo mengatakan ada oknum masyarakat bermain bahan bakar minyak (BBM) jenis Solar bersubsidi.
Menurut dia, oknum tersebut memanfaatkan selisih harga BBM Solar untuk kepentingan industri.
"Terjadi disparitas yang tinggi antara Solar subsidi dengan solar industri. Selisihnya lebih kurang Rp12.500. Jadi, ada Solar yang dinaikkan, padahal masih subsidi," ujar Kapolri Sigit di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (8/4).
Kapolri Sigit menjelaskan pihaknya masih menemukan oknum yang menyalahgunakan Solar bersubsidi, padahal pihak industri masih mendapatkannya.
Menurutnya, kondisi itu menjadi perhatian Polri terkait distribusi dan selisih harga yang dimainkan oknum yang tidak bertanggung jawab tersebut.
"Jadi, ini yang menjadi perhatian kami (Polri,red). Oknum masyarakat ini memanfaatkan disparitas harga untuk kemudian mengambil kebutuhan minyak atau Solar untuk industri mengambilnya dari SPBU subsidi," jelasnya.
Kapolri Sigit mengatakan dengan melihat kondisi itu, masyarakat jelas dirugikan bahkan makin menambah beban pemerintah dalam hal BBM bersubsidi.
Dengan penemuan tersebut, Sigit menekankan pihaknya akan menelusuri kegiatan yang membahayakan terkait adanya penyalahgunaan subsidi BBM Solar.
"Hal itu tentu menjadi permasalahan karena masyarakat yang seharusnya mendapat subsidi, jadi tidak kebagian atau bahkan membayar lebih," imbuhnya.
Menurut Sigit, masyarakat yang membutuhkan subsidi bahan bakar ialah para pelaku UMKM, pedagang kaki lima, dan transportasi umum.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News