GenPI.co - Dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun mengatakan ada perbedaan mendasar antara BEM Nusantara dengan BEM Seluruh Indonesia (SI).
Ubedilah menjelaskan bahwa meski anggota BEM Nusantara didominasi oleh Kelompok Cipayung, bukan berarti seluruh mahasiswa dalam kelompok tersebut tergabung di dalamnya.
"BEM Nusantara itu BEM tandingan dari BEM SI, karena dari sisi historis mereka sebetulnya memang banyak dimotori oleh organisasi non internal," kata Ubedilah di kanal YouTuber Hersubeno, Sabtu (9/3).
Dia mengungkapkan BEM Nusantara dan BEM SI memiliki perbedaan pola gerakan yang sangat mendasar.
Menurutnya, pergerakan BEM SI terbillang progresif dan revolusioner.
"Dari sisi pola gerakan berbeda, meskipun berdirinya hampir bersamaan kalau secara historis sebetulnya lebih lama BEM SI," jelasnya.
Dia juga mengatakan, BEM SI kerap menggelar pertemuan anggotanya sejak organisasi tersebut berdiri pasca reformasi.
"Sejak itu, BEM SI sering mengadakan pertemuan di antara para Ketua BEM-nya. Beberapa tahun kemudian, BEM Nusantara itu muncul sebagai 'tandingan'," ungkapnya.
Lebih lanjut, Ubedilah Badrun mengatakan bahwa pola pergerakan BEM Nusantara cenderung bersifat elitis dan pro terhadap pemerintah.
Dia mengatakan, BEM Nusantara secara konsisten mendekat pada kekuasaan.
Bahkan menurutnya, pola pikir BEM Nusantara dinilai sangat pragmatis jika dibandingkan dengan BEM SI.
"BEM Nusantara itu elitis. Saya melihat BEM Nusantara itu sangat pragmatis dibanding BEM SI," bebernya.
Ubedilah Badrun menyimpulkan, karakteristik BEM Nusantara menggambarkan bahwa organisasi tersebut tak mencerminkan organisasi mahasiswa yang sebenarnya.
"BEM Nusantara bukan merupakan organisasi mahasiswa sesungguhnya yang harusnya independen, " pungkas Ubedilah Badrun. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News