GenPI.co - Pengamat militer Siswanto Rusdi mengatakan jumlah alat utama sistem senjata tentara nasional indonesia (alutsista) yang dimiliki Indonesia sangatlah terbatas.
Hal itu menurutnya menyebabkan pertahanan udara di Indonesia sering kebobolan.
“Sering terjadi ada pesawat asing masuk dan lolos dari penjagaan,” kata Siswanto kepada GenPI.co, Minggu (29/5).
Direktur The National Maritime Institute (Namarin) itu menegaskan, bahwa alutsista di Indonesia masih kurang.
“Alutsista kita jelas kurang,” tegasnya.
Ia menilai, konsep pertahanan di Indonesia kurang kuat dan strategis.
“Paling penting itu konsep pertahanan kita itu memberikan tempat yang sedikit atau relatif kecil kepada TNI AU,” bebernya.
Padahal, lanjutnya, Indonesia termasuk negara kepulauan yang harus memiliki pertahanan yang mumpuni.
Dia menjelaskan alusista TNI AD di Indonesia justru lebih dominan sebagaiman tertuang dalam Perpres Kebijakan Umum Pertahanan Negara 20-24.
“Bahwa kita ini kan konsep pertahanan pulau-pulau besar,” tukasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News