Please Dah Jokowi Jangan Latah Soal Menteri milenial

26 Agustus 2019 08:38

GenPI.co - Presiden Joko Widodo memang mencari menteri usia muda atau disebut millenial. Seperti Negara Malaysia teah memiliki menteri muda, Syed Saddiq Syed Abdul Rahman.

Sadiq resmi dilantik menjadi pejabat Malaysia. Pria berusia 25 tahun tersebut menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga di Kabinet PM Mahathir Mohamad pada 2 Juli 2018 lalu.

Lalu, apakah Jokowi latah meniru seperti Malaysia mencari menteri millenial? 

BACA JUGASyed Saddiq, Menjadi Inspirasi Jokowi Mencari Menteri Millenial

Pengamat politik Adi Prayitno mengatakan, penentuan menteri usia muda atau milenial yang layak akan sangat rumit karena selain cerdas dan memenuhi kualifikasi, menteri dengan usia sekitar 30 tahun ini harus tahan banting dan mampu dengan total membantu presiden mewujudkan visi, misi, dan janji politik yang sudah dinanti masyarakat.

“Bukan hanya masalah anak muda, melainkan dia akan cenderung lugu menghadapi realitas politik yang sesungguhnya karena menteri itu suka tidak suka harus menghadapi kritik dari kalangan bukan dari oposisi, bahkan partai pendukung pemerintah,” ujarnya.

Menurutnya, milenial ini jangan hanya latah-latahan karena di negara lain ada milenial yang menjadi menteri. "kita juga ikut-ikutan juga jangan dipakskan juga. Kalau kelompok milenial yang kita cari tidak ada, enggak perlu dipaksakan,” kata Adi di Jakarta.

BACA JUGABerebut kue Menteri Millenial, Ketum Parpol Sodorkan Anaknya

Presiden Joko Widodo mengisyaratkan pembentukan kementerian baru sesuai dengan kebutuhan dan tantangan zaman, salah satu upayanya adalah memberi tempat untuk anak muda dengan rentang usia 20 hingga 30 tahun masuk dalam Kabinet Kerja Jilid II.

Hingga kini Jokowi belum mengumumkan nama-nama menteri yang berasal dari kalangan partai maupun nonpartai.

Pengamat politik dari Universitas Bunda Mulia (UBM) Jakarta, Silvanus Alvin mengatakan,  ada beberapa nama yang layak untuk dipertimbangkan jadi menteri. Silvanus tidak setuju jika dikatakan belum ada anak muda milenial yang cerdas, berani, dan matang secara politik untuk masuk kabinet Jokowi-Ma’ruf.

"Kita harus memberikan kesempatan pada mereka (anak-anak muda milienial). Anak muda itu jangan jadi penganut gerontokrasi," ujar Silvanus Alvin.

Menurutnya, soal pengalaman politik anak muda maka hal tersebut bisa dipelajari dengan cepat. Karena anak muda itu mudah dan cepat belajar termasuk dalam hal politik. Jangan sampai kesempatan anak muda untuk tampil dipersulit. Kalau tidak nanti para muda mudi ini akan makin apatis. Karena ada kesan mau maju tapi malah dihalangi. Oleh karena itu anak muda harus diberikan kesempatan untuk memimpin.

Silvanus menyarankan, agar tidak salah pilih maka jangan memilih milenial menjadi menteri karena berdasarkan popularitas namanya semata. Tapi harus berdasarkan kemampuan dan kompetensinya. Oleh karena itu anak - anak muda harus diberi kesempatan untuk diajak peran sertanya dalam mengelola negara. 

Lihat video seru ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya Reporter: Winento

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co